Senin, 14 Januari 2013

Waktu Terbaik Untuk Olahraga

Kapan Waktu Terbaik untuk Olahraga ?


Tubuh memiliki "jam biologis", yang istilah medisnya disebut "ritme sirkadian", dimana dalam 24 jam tubuh akan berubah-ubah dalam sebuah siklus harian yang cenderung konstan. Pada siang hari tubuh "disetel" untuk beraktivitas, sehingga hormon-hormon pun menyesuaikan untuk kegiatan fisik, sebaliknya pada malam hari, tubuh akan diatur untuk istirahat agar proses recovery menjadi optimal. Dengan ritme yang teratur antara aktif-istirahat tersebutlah tubuh menjadi sehat. Bahkan, apabila seseorang berolahraga, dia menjadi semakin kuat dan bugar justru pada saat proses recovery, dimana sel-sel tubuh melakukan adaptasi fisiologis terhadap beban latihan sebelumnya. Itulah mengapa waktu istirahat yang baik dan berkualitas merupakan hal MUTLAK agar lebih bugar. Pola hidup yang tidak teratur akan merusak ritme sirkadian, sehingga proses recovery tidak optimal. Hasilnya bisa ditebak yaitu penurunan daya tahan tubuh, penuaan dini dan kerusakan sel-sel tubuh dalam bentuk penyakit degeneratif. Salah satu penyakit umum akibat kacaunya ritme sirkadian ini adalah insomnia dan jet lag.

Kapan seseorang harus berolahraga? Kapanpun tubuh kita siap beraktifitas, kita boleh berolahraga, baik pagi ataupun sore, atau bahkan malam. Tentu saja mengikuti ritme sirkadian kita. Tubuh dianggap siap berolahraga apabila :
Tidak sedang kelelahan. Memang olahraga akan membuat tubuh terasa segar, tapi kelelahan fisik yang cukup serius berpotensi menumpuknya "racun" dalam tubuh seperti asam laktat, zat oksidan/radikal bebas dan ion H+. Kondisi kelelahan fisik namun dipaksa untuk berolahraga berpotensi memicu kerusakan sel otot, penyakit jantung dan metabolisme. Kondisi tersebut dikenal dengan "over training", yang banyak terjadi di kalangan atlet. Di kalangan masyarakat umum, para pekerja yang sudah lelah bekerja seharian kemudian berolahraga sampai larut malam juga masuk dalam kategori ini. Tidak mengherankan bila angka serangan jantung di lapangan badminton, futsal dan tenis cukup tinggi.
Tidak sedang menderita penyakit yang diperparah dengan olahraga. Sakit ringan seperti flu tidaklah menjadi masalah,tapi dilarang olahraga bila masih DEMAM. Kondisi lain seperti radang sendi, penyakit jantung, diabetes dan hipertensi harus mendapatkan DOSIS KHUSUS dari dokter olahraga. Termasuk juga populasi khusus seperti anak-anak, lansia dan ibu hamil.
Sudah makan yang mengandung cukup karbohidrat, protein dan cairan minimal 2 jam sebelumnya. Bila pagi hari, energi olahraga didapat dari makan malam, jadi pastikan makan malam kita berkualitas bila ingin berolahraga pada pagi hari. Sarapan dilakukan segera setelah berolahraga pagi.

Pagi dan sore hari merupakan alternatif terbaik untuk berolahraga. Suhu ideal adalah sekitar 26-31 derajat Celcius dengan kelembaban 40-60 %. Pada suhu dan kelembaban ideal tersebut keringat yang keluar dari tubuh akan mudah menguap sehingga mempercepat proses pendinginan suhu tubuh.

Bagaimana dengan malam hari? Adrenalin saat olahraga akan bertahan sekitar 3 jam dalam tubuh, sehingga selama itu pula kita akan merasa segar dan terjaga. Olahraga yang terlalu malam akan mengganggu pola tidur sehingga ritme sirkadian juga menjadi kacau. Dengan alasan itulah paling lambat pukul 9 malam olahraga sudah harus dihentikan, dengan harapan pukul 12 sudah dapat tidur dengan baik. Perlu diperhatikan juga bahwa setelah olahraga berat, tubuh akan kekurangan cairan dan nutrisi. Untuk menunjangnproses recovery, setelah berolahraga disarankan untuk konsumsi banyak cairan dan makanan yang mengandung karbohidrat serta protein. Bila Anda berolahraga sampai pukul 11 atau bahkan 12 malam, kapan waktunya untuk makan dan tidur? Tidur yang sehat berkisar antara 6-8 jam untuk memaksimalkan proses recovery. Bahkan pada seorang atlet yang latihan berat diwajibkan tidur selama 8-10 jam.

Aturlah pola hidup kita dengan bijaksana agar tercapai tubuh yang sehat dan bugar.


- Posted using BlogPress from my iPad