Pada artikel sebelumnya kita telah mengetahui bahwa kelelahan berhubungan erat dengan
fungsi psikologis, sistem saraf, energi, cairan&elektrolit, serta tingkat
keasaman darah. Bagaimanakah caranya
agar kelelahan dapat cepat teratasi sehingga tubuh siap untuk bermain bola
lagi? Terdapat empat hal yang berperan sangat penting yaitu nutrisi, cairan
(& elektrolit), oksigen dan relaksasi.
Pada kesempatan ini akan dijelaskan secara singkat peran vital nutrisi
dalam proses recovery setelah
pertandingan olahraga.
Banyak
panduan nutrisi untuk sepak bola yang dapat kita temukan dengan mudah di
internet. Namun demikian, pemahaman
tentang konsep dasar nutrisi olahraga sangat penting untuk menghindari
kesalahan akibat asal meniru.
Ibaratkan
mobil, nutrisi merupakan bensin, yang tersimpan dalam tanki bahan bakar berupa
otot dan liver. Dengan karakteristik
sepak bola yang menggunakan kombinasi kecepatan, power dan endurance selama
90 menit, terdapat dua sumber energi utama yang digunaian yaitu kreatin fosfat
(ATP-CP) yang berperan untuk lompat, sprint dan shooting, glikogen otot untuk
lari. Nah, ketika "bensin"
tersebut habis, bagaimanakah agar cepat diisi ulang sehingga
"mobil"nya bisa ngebut lagi?
Yang
pertama, pada waktu istirahat babak pertama pemain harus benar benar mampu
memanfaatkannya dengan mengkonsumsi cukup cairan (akan dijelaskan lebih detail
pada edisi berikutnya) untuk mengatasi dehidrasi. Makanan ringan yang dapat dikonsumsi adalah
yang mengandung karbohidrat sederhana yang mudah diserap oleh tubuh seperti
biskuit, coklat, madu, atau pisang dalam jumlah yang sedikit saja. Kenapa
sedikit? Karena karbohidrat yang terlalu tinggi memicu pengeluaran hormon
insulin dan membutuhkan waktu bagi tubuh untuk mengolahnya sehingga makan
terlalu banyak pada istirahat babak pertama justru membuat tubuh menjadi
lemas. Makanan yang mengandung serat dan
minyak/lemak akan memperparah situasi karena memerlukan waktu dan energi bagi
sistem pencernaan untuk mengolahnya sehingga akan sangat mengganggu kinerja
otot.
Yang
kedua, paling lama dalam waktu satu jam setelah pertandingan pemain sudah harus
makan besar. Waspadalah dengan kemacetan
di kota-kota besar, yang apabila tidak diantisipasi dengan baik akan membuat
pemain "kelaparan" di jalan.
Segera setelah pertandingan (dalam 15-60 menit) pemain sudah harus
mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat yang mudah diserap, protein
tinggi untuk regenerasi sel otot, dan sayur/buah yang mengandung vitamin dan
mineral. Waktu makan yang terlalu lama
akan sangat merugikan proses "recharge" otot dan sel tubuh
lainnya. Bagi tim yang menempuh
perjalanan agak jauh ke hotel/rumah disarankan untuk menyediakan maknan yang
cukup selama di perjalanan.
Bagaimanakah
bila ternyata harus makan di jalan? Apakah boleh kita mengkonsumsi makanan di
restoran cepat saji? Tentu saja boleh dengan syarat bahwa ketiga unsur nutrisi
utama recovery berupa karbohidrat tinggi, protein tinggi dan vitamin/mineral
dapat terpenuhi. Jadi pastikan bahwa
restoran tadi menyediakan pasta, cake, salad, juice dan susu. Untuk kebutuhan
protein bisa dikonsumsi menu daging, telur dan ikan, tapi berhati-hatilah
dengan daging dan ikan yang crispy atau
berbumbu terlalu berminyak. Kenapa?
Karena kita hanya memerlukan lemak sekitar 15-20% dari menu. Kadar minyak yang terlalu tinggi akan
memperlambat proses pencernaan, sehingga memperlambat proses recovery.
Untuk
menghindari kesalahan dalam pengaturan menu makanan, akan sangat baik bila di
dalam tim melihatkan ahli nutrisi yang berkompeten dalam olahraga, khususnya
sepakbola.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar